Kamis, 16 Februari 2012

Umat Yang Tidak Setia


Kitab Hosea menceritakan pelayanan Hosea kepada Israel (Kerajaan Utara), suatu pelayanan yang berlangsung pada tahun 785 SM - 725 SM. Cerita dalam kitab ini menarik sekali, sebab Hosea melayani pada masa krisis, dimana bangsa Israel sebagai umat Tuhan tenggelam dalam lembah kejahatan dan kemerosotan moral. Peringatan-peringatan telah disampaikan, tetapi tidak dihiraukan, sampai akhirnya Allah mengizinkan bangsa ini dihancurkan oleh bangsa Asyur.

Kalau kita membaca kitab Hosea secara keseluruhan, maka kita memahami bahwa pergumulan pelayanan Hosea tidak hanya ia alami melalui penberitaannya, tapi sekaligus kehidupannya bersama isteri dan anak-anaknya merupakan pergumulan tersendiri yang dijadikan simbol hubungan Allah dengan manusia (Israel) bahkan juga menggambarkan kasih Allah kepada manusia. Ketidak-setiaan Gomer isteri Hosea terhadap Hosea, yang akhirnya menyebabkan kehancuran rumah-tangganya, telah dipakai sebagai gambaran kehidupan umat Israel yang tidak setia kepada Tuhan. Israel sebagai umat Tuhan menyembah berhala, membelakangi Allah. Karena kegagalan itu, maka mereka dihukum Allah. Namun kasih Allah kepada umat-Nya tidak pernah berubah. Allah menerima mereka kembali dan memulihkan hubungan yang telah rusak.

Apa yang dialami oleh Hosea, merupakan sebuah ilustrasi hidup agar dalam pelayanannya, Hosea:

1. Merasakan kasih Allah ditengah ketidak-setiaan umat,
2. Merasakan kehebatan dosa,
3. Merasakan kasih Allah yang mencari manusia.

Israel digambarkan sama dengan Gomer yang tidak setia, Israel telah meninggalkan persekutuan dengan Tuhan sebagai kekasihnya yang sejati, dan mengikuti Baal (Hosea 2:1). Didalam pemeliharaan Tuhan yang nyata, Israel berpikir : yang memberi mereka makan, minuman, pakaian adalah kekasihnya : Baal. Pemahaman yang demikian terjadi karena Israel telah mengikatkan dirinya dengan Baal dan bukan dengan Allah, Allah yang telah membebaskan mereka dari perbudakan di Mesir, yang telah mengikat perjanjian dengan Israel dan menjadikan Israel sebagai umat-Nya dan sebagai kekasih-Nya, yang memelihara mereka ketika di padang gurun, sekarang mereka tolak. Karena itu dalam pembacaan kita hari ini dikatakan: "Adukanlah ibumu, adukanlah, sebab dia bukan isteri-Ku, dan Aku ini bukan suaminya;" (Hosea 2:1a). Lebih jauh dikatakan : kalau kamu tidak berubah, Aku akan menelanjangi kamu seperti pada hari kelahiran. Aku akan membuat kamu miskin seperti tanah kering (Hosea 2:2). Hukuman Tuhan akan dialami sampai anak cucu. Itulah sebabnya Allah menutup sumber berkat yang selama ini dipahami oleh Israel berasal dari Baal. Sekalipun dia mengejar kekasihnya tetapi dia tidak mencapainya lagi (Hosea 2:6). Ditengah kegoncangan yang dialami, mereka berkata akan pulang, tetapi mereka tidak insaf bahwa segala yang mereka terima bukan berasal dari Baal tetapi dari Tuhan.

Kisah nyata kehidupan dan pelayanan Hosea merupakan gambaran/simbol hubungan Allah dengan Israel. Sekaligus tidaklah berlebihan, jika kita pahami juga sebagai gambaran hubungan kita (manusia) dengan Allah.
  1. Kisah ini menggambarkan kedalaman kejatuhan manusia, kehebatan pemberontakan manusia (Dosa bukan sekedar kekeliruan atau kekhilafan tapi dosa yang merupakan pemberontakan).
    1. Gomer adalah gambarankehidupan gereja atau orang percaya yang telah memberontak dan meninggalkan Tuhan. Dalam proses kemajuan, ketika kemudian manusia merasa mampu, manusia tidak mengakui Allah sebagai pemberi dan pemelihara kehidupan. Manusia berpikir itu adalah hasil usahaku, kemampuanku, akalku. Dalam pemahaman yang demikian, manusia telah menjadikan usaha, kemampuan dan akal menjadi kekasih yang manusia kejar. Dalam perkembangan selanjutnya manusia kemudian tidak lagi mangakui eksistensi Allah. (Barangkali disini tidak ada lagi orang yang atheis tetapi yang namanya "atheis praktis" masih saja kita temukan. Mereka beribadah kepada Allah, berdoa kepada Allah, tapi mereka selalu merasa bahwa semua berkat-berkat ini, aku peroleh karena usaha dan kemampuanku).
    2. Ada banyak kekasihdalam kehidupan kita yang membuat kita meninggalkan Allah sebagai kekasih kita yang sejati, mungkin itu popularitas, harta, wanita, pria (yang bukan istri atau suami), kebiasaan-kebiasaan yang buruk, atau cita-cita dan lain sebagainya. Berbagai kejahatan yang muncul pada masa sekarang, yang dapat dibaca, dilihat dalam berbagai media komunikasi, dimana orang-orang Kristen terlibat juga didalamnya, kemorosotan moral dan penyelewengan dalam kehidupan Gereja oleh para pelayan Tuhan, karena manusia telah melepaskan hubungan akrab dengan Allah sebagai kekasihnya dan mencari kekasih liar yang bukan kekasihnya. Hosea 2:5 dan seterusnya, hendak mengungkapkan berbagai peristiwa sebagai pergumulan yang terjadi, selain memang merupakan pergumulan-pergumulan murni bahwa sebagai manusia pasti mengalami pergumulan, kita juga melihat pergumulan sebagai "teguran" Tuhan secara nyata, sebagai pernyataan kasih-Nya yang memanggil kita. Dalam Hosea 2:6, manusia sering kali menyadari keberadaannya, tetapi tidak insaf. Pertanyaan penting bagi kita : Sadarkah kita, bahwa setiap penyelewengan atau pelanggaran (dalam hati dan pikiran, melalui perbuatan, baik secara pribadi atau pun sebagai keluarga, dalam pekerjaan atau ditengah masyarakat), sangat mendukakan hati Tuhan kekasih kita?.
  2. Kalau tadi kita melihat Gomersebagai simbol kegagalan, ketidak-taatan (pemberontakan) manusia, maka sekarang kita melihat Hosea sebagai simbol kasih Allah. Allah mengasihi kita, karena itu Ia mencari kita. Walaupun hati-Nya pedih, tetapi Ia terus mencari kita. Ia menjumpai kita sebagai "budak dosa" ("dirumah perbudakan dosa"), ketika hidup kita penuh noda-nada hitam, dalam kehidupan yang tidak berharga/tidak cantik/tidak manis lagi. Allah membeli hidup kita kembali, menebus hidup kita. "Tidak ada kasih yang lebih besar daripada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya" (Yohanes 15:13). "Sejauh Timur dari Barat demikian dijauhkan-Nya daripada kita pelanggaran kita" (Mazmur 103:12). Ia tidak pernah memperhitungkan segala pelanggaran kita. Sungguh alangkah dalamnya kasih Allah. Menurut syair sebuah lagu : "kalau bukan kasih kering lautan ... dan seterusnya". Semuanya ini telah Allah lakukan demi kebahagiaan hidup kita (manusia). Ia tidak menghendaki kita binasa. Kehidupan kita, jiwa kita amat berharga di mata Tuhan. Benar apa yang dikatakan oleh seorang hamba Tuhan : "harga kehidupan kita sama dengan harga darah Tuhan Yesus, sebab Ia telah membeli dan menebus hidup kita dengan darah-Nya" (bandingkan surat I Petrus 1:18-19).
Dimana kita berada sekarang?. Apakah kita masih berada dalam persekutuan yang mesra dengan Allah kekasih kita?. Ataukah kita telah meninggalkan kekasih kita dan telah mengikat diri dengan kekasih-kekasih yang lain?. Sama seperti Gomer, kita memang tidak mampu lagi untuk kembali kepada kekasih kita. Karena itu, pada saat Allah mencari kita, mari kita sambut kasih-Nya. Pada saat kita menyambut kasih-Nya, maka kita akan mengalami kasih-Nya yang ajaib itu. Kasih itulah yang membuat kita hidup dan yang memampukan kita untuk mengasihi-Nya sepanjang kehidupan kita.

Sabda Guna Dharma-Krida untuk Hari Minggu, 19 Februari 2012

Bacaan Alkitab Utama:

Hosea 2:1-7
1. Adukanlah ibumu, adukanlah, sebab dia bukan isteri-Ku, dan Aku ini bukan suaminya; biarlah dijauhkannya sundalnya dari mukanya, dan zinahnya dari antara buah dadanya,
2. supaya jangan Aku menanggalkan pakaiannya sampai dia telanjang, dan membiarkan dia seperti pada hari dia dilahirkan, membuat dia seperti padang gurun, dan membuat dia seperti tanah kering, lalu membiarkan dia mati kehausan.
3. Tentang anak-anaknya, Aku tidak menyayangi mereka, sebab mereka adalah anak-anak sundal.
4. Sebab ibu mereka telah menjadi sundal; dia yang mengandung mereka telah berlaku tidak senonoh. Sebab dia berkata: Aku mau mengikuti para kekasihku, yang memberi roti dan air minumku, bulu domba dan kain lenanku, minyak dan minumanku.
5. Sebab itu, sesungguhnya, Aku akan menyekat jalannya dengan duri-duri, dan mendirikan pagar tembok mengurung dia, sehingga dia tidak dapat menemui jalannya.
6. Dia akan mengejar para kekasihnya, tetapi tidak akan mencapai mereka; dia akan mencari mereka, tetapi tidak bertemu dengan mereka. Maka dia akan berkata: Aku akan pulang kembali kepada suamiku yang pertama, sebab waktu itu aku lebih berbahagia dari pada sekarang.
7. Tetapi dia tidak insaf bahwa Akulah yang memberi kepadanya gandum, anggur dan minyak, dan yang memperbanyak bagi dia perak dan emas yang dibuat mereka menjadi patung Baal.

Bacaan Alkitab Lainnya:

Yohanes 15:13
Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya.

Mazmur 103:12
sejauh timur dari barat, demikian dijauhkan-Nya dari pada kita pelanggaran kita.

I Petrus 1:18-19
18. Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas,
19. melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat.

Bacaan Alkitab Pararel:

Post: 16 Feb 2012 14:20

0 komentar:

Posting Komentar