Selasa, 24 April 2012

Menjadi Diaken

Pengantar

Banyak warga jemaat tidak paham mengenai jabatan pelayanan: Pendeta, Penatua dan Diaken dalam gereja. Karena ketidak-mengertian itu maka terjadilah suatu pembedaan dalam menghormati dan menghargai para penyandang jabatan pelayanan tersebut. Misalnya, Pendeta dihormati dan dihargai secara khusus, jauh lebih tinggi dari Penatua dan Diaken. Keadaan itu bukan salah jemaat tetapi salah penerapan sejak awal gereja protestan (De Indischekerk) berdiri di abad XVI pada zaman penjajahan Belanda tempo dulu di Nusantara ini.

Pada waktu itu Pendeta disebut DOMENEE (berasal dari bahasa Latin yang digunakan Portugis), yang diartikan sebagai "Tuan Besar". Ada beberapa faktor yang menyebabkan hal itu :
  1. Ia ditakuti oleh anggota tentara Belanda yang dikirim ke Indonesia. Bila mereka yang telah berkeluarga di Belanda lalu kawin lagi ditempat tugasnya, maka akan jadi masalah. Domenee sebagai pemimpin gereja menganggap ia telah berzinah dan tidak boleh ikut/dilayani dalam Perjamuan Kudus. Anaknya pun tidak akan diakui dan tidak boleh dibaptiskan. Ia akan dilaporkan oleh Domenee ke Pemerintah Belanda (di Nederland) untuk diberi sanksi administratif.
  2. Domenee digaji oleh Pemerintah Belanda (melalui VOC atau Badan penggantinya) dengan standard gaji Eropa dalam kurs Golden. Sebab itu, Domenee sangat kaya dan bisa membangun gedung gereja, yang beberapa diantaranya diwariskan kepada GPIB (Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat) setelah berdiri sendiri.
  3. Warga Gereja waktu itu belum tahu apa-apa soal kekristenan, mereka lugu dan percaya saja, bahkan menerima begitu saja apa yang diajarkan dan diatur oleh Domenee dalam organisasi gereja. Warga Gereja (inlander) menjadi Penatua dan Diaken sebagai pembantu pekerjaan pelayanan Domenee terhadap jemaat.
Ketika GPIB berdiri di tahun 1948 hingga tahun 1960, pemahaman jabatan pelayanan itu tidak mengalami perubahan. Setelah GPIB menetapkan Tata-Gereja baru tahun 1962, maka secara berangsur-angsur mulai ada perubahan.

GPIB menerapkan kesetaraan jabatan pelayanan, Pendeta - Penatua - Diaken itu sama kedudukannya (bahasa Latinnya : Primus inter Pares). Nama jabatan Domenee diganti namanya menjadi PENDETA, nama yang lebih tepat dan teologis bagi peran pelayanannya. Tetapi orang tua-tua tetap saja menganggap Pendeta lebih rendah dari pada Domenee. segala yang telah berurat-akar agak sulit berubah. Namun akhirnya generasi baru dapat menerima bahwa Pendeta itu setara dengan Domenee, dan turun-temurun warga GPIB lebih menghormati dan menghargai Pendeta dari pada Penatua dan Diaken. Sehingga muncullah istilah baru : Pendeta sentris, semua-semua berpusat pada pelayanan Pendeta. Pendeta jadi setengah-mati bahkan kekurangan tenaga dan waktu untuk melayani jemaatnya. Karena itu, maka mulai disadari tentang pentingnya pembagian tugas dalam pelayanan kepada jemaat.

Telaah Perikop

Dalam perikop bacaan kita, 1Timotius 3:8-13 Rasul Paulus katakan : "Demikian juga Diaken-Diaken" artinya : "Syarat menjadi Diaken sama dengan syarat menjadi Penatua". Bila syaratnya sama berarti mereka juga mempunyai hak dan kedudukan yang sama dengan yang lainnya.

Di ayat-13, ditekankan tentang dua hal tugas Diaken, yakni pelayanan dan kesaksian. Pelayanan yang dimaksud adalah Pelayanan kasih/keperdulian kepada : orang miskin, janda, yatim-piatu dan orang yang sakit. Mengenai kesaksian, adalah menyangkut pelayanan dengan kata secara rohani, sebagai nasihat, mengingatkan pesan firman Tuhan dan khotbah.

Dengan penjelasan itu, maka warga jemaat tidak boleh lagi terseret kedalam pengertian yang sesat atau kesalah-pahaman seperti awal gereja di Indonesia tempo dulu. Sejak mulanya, jabatan Pelayanan itu tidak ada yang lebih tinggi atau rendah, semua sederajat (= Primus inter Pares). Yang berbeda hanya tugas mereka masing-masing supaya tidak ada pelayanan yang terabaikan.

Tugas Diaken adalah Pelayanan Kasih/Keperdulian kepada yang membutuhkan bantuan, maka Diaken akan mengunjungi, membawa bantuan gereja dan mendoakannya serta memberi wejangan rohani seperlunya.

Pertanyaan Untuk Diskusi
  1. Siapakah yang harus lebih dihormati dalam melaksanakan pelayanan dalam jemaat. Pendeta, Penatua atau Diaken?.
  2. Apa alasan saudara mengatakan demikian?.
  3. Maukah saudara menjadi Diaken dalam jemaat, mengapa?.
Sabda Guna Dharma-Krida untuk Hari Rabu, 25 April 2012

Bacaan Alkitab Utama:
1Timotius 3:8-13
  1. Demikian juga diaken-diaken haruslah orang terhormat, jangan bercabang lidah, jangan penggemar anggur, jangan serakah,
  2. melainkan orang yang memelihara rahasia iman dalam hati nurani yang suci.
  3. Mereka juga harus diuji dahulu, baru ditetapkan dalam pelayanan itu setelah ternyata mereka tak bercacat.
  4. Demikian pula isteri-isteri hendaklah orang terhormat, jangan pemfitnah, hendaklah dapat menahan diri dan dapat dipercayai dalam segala hal.
  5. Diaken haruslah suami dari satu isteri dan mengurus anak-anaknya dan keluarganya dengan baik.
  6. Karena mereka yang melayani dengan baik beroleh kedudukan yang baik sehingga dalam iman kepada Kristus Yesus mereka dapat bersaksi dengan leluasa.
Bacaan Alkitab Lainnya:

Bacaan Alkitab Pararel:

Post: 24 April 2012 21:00

Selasa, 17 April 2012

Kekayaan Dan Kemuliaan Sebagai Akibat

Ketika Daud mendirikan Kerajaan Israel sekitar tahun 1000 SM, tidak terbayangkan bahwa bangsa Israel itu akan menjadi suatu bangsa yang pengaruhnya atas kehidupan manusia saat ini sangat besar. Lebih dari separuh umat manusia di dunia saat ini terpengaruh oleh pikiran-pikiran keagamaan bangsa Israel itu. Selain bangsa Yahudi dengan agama Yahudi dan kitab sucinya, Alkitab Ibrani, bangsa-bangsa yang memeluk agama Kristen dan Islam, memiliki kitab suci yang memuat pula cerita-cerita yang dimiliki oleh Alkitab Ibrani tersebut. Misalnya, cerita Adam dan Hawa. Cerita yang semula merupakan bagian dari Alkitab Ibrani, yang juga merupakan cerita yang terdapat juga didalam Perjanjian Lama, yaitu nama yang diberikan oleh Gereja kepada Alkitab Ibrani berdasarkan surat Paulus kepada jemaat di Korintus (2Korintus 3:14) yang menyatakan bahwa Alkitab Ibrani bangsa Yahudi adalah Perjanjian Lama. Cerita yang sama juga terdapat didalam Al-Quran, kitab suci agama Islam. Dengan demikian, para penganut 3(tiga) agama besar di dunia, Yaitu Yahudi, Kristen dan Islam memiliki cara pandang dan pikir yang sama. Paling sedikit mereka memiliki pandangan bahwa Adam adalah manusi pertama yang diciptakan Tuhan. Bahwa kemudian ada teori ilmu pengetahuan baru yang dikembangkan oleh ilmuwan bernama Charles Darwin dengan teori-nya yang disebut teori evoluso, tetapi bagi sebagian besar manusia pemeluk 3(tiga) agama besar itu, pemahaman tentang Adam seperti itu tetap adalah pengetahuan awal mereka dan banyak memberi pengaruh pada cara pikir mereka.
Salah satu cara pikir yang kuat itu adalah juga tentang makna tentang kehidupan manusia seperti yang dibaca pada cerita tentang Salomo ini. Ada banyak orang yang karena keterbatasan kemampuannya untuk menjalani kehidupan ini cenderung berpikir bahwa manusia haruslah makan, apabila ia mau hidup. Tanpa makan manusia akan mati, itu kebutuhan dasar. Tanpa itu manusia tidak dapat berbuat apa-apa. Lalu karena makan itu kebutuhan yang dasar selain bernafas yang dapat diperoleh secara cuma-cuma, maka manusia cenderung untuk mencari dan mengumpulkan banyak harta agar kebutuhan dasar itu terjamin pemenuhannya sepanjang hidupnya, bahkan ada yang memikirkan untuk keturunan-keturunannya. Padahal, dalam banyak kasus, nampaknya anak-anak cucunya tidak bisa menjalani kehidupan seperti yang sudah dijalani oleh kehidupan orang-tuanya. Mereka punya jalan sendiri-sendiri. Lalu kalau sudah demikian, pertanyaan besar yang patut dikemukakan adalah, apakah makna dan tujuan hidup manusia? Harta? Nama? Kemuliaan?.
Bacaan hari ini menunjukkan bahwa bukan harta, nama atau kemuliaan yang menjadi tujuan hidup manusia dalam pengertian sebagai sesuatu yang harus dicari-cari selama seseorang hidup. Diberkati Tuhan itulah tujuan hidup manusia. Diberkati Tuhan tidak selalu haruslah berarti kaya, berkuasa atau dihormati. Ada orang yang tidak kaya, akan tetapi tidak pernah berkekurangan ketika ada kebutuhan pada orang tersebut. Ada orang yang tidak memiliki jabatan apa-apa tetapi kehidupannya dihormati banyak orang akibat cara hidup lurus yang dijalaninya. Dan ada juga para janda dan yatim-piatu yang dimuliakan orang karena jalan hidup mereka yang berliku-liku ternyata diberkati Tuhan.
Salomo memiliki semuanya. Harta yang banyak yang diwarisinya dari ayahnya sebagai seorang raja. Kekuasaan sebagai raja yang diserahkan oleh ayahnya. Juga kemuliaan karena dia dihormati sebagai raja. Itu semua memang yang dicari manusia seperti Adonia sehingga terjadi perebutan kekuasaan yang berdarah-darah yang akhirnya membawa Adonia dan Yoab yang mendukungnya haruslah mati dibunuh. Bukan itu semua yang harus dicari manusia. Diberkati Tuhan adalah yang paling utama dalam hidup ini, kekayaan dan kemuliaan adalah bonus yang diberikan Tuhan kepada orang yang diberkati-Nya. Salomo hanya meminta hikmat untuk dapat melakukan segala sesuatu dengan adil dan benar bagi sesama, namun Tuhan tidak hanya mengabulkan apa yang diminta Salomo, bahkan menambahkan kepadanya kekayaan dan kemuliaan. Dengan melihat apa yang Salomo lakukan dalam cerita ini, maka yang harus dicari seseorang selama hidupnya adalah agar Tuhan berkenan memberkati hidupnya. Dan itu dicari lewat perbuatan melayani sesama dengan adil dan benar terutama terhadap mereka yang lemah.
Bung Karno pernah menuliskan dua kalimat yang indah pada tanggal 23 Oktober 1946. Orang tidak dapat mengabdi kepada Toehan dengan tidak mengabdi kepada sesama manusia. Toehan bersemajam digoeboegnya si miskin
Pertanyaan Diskusi
  1. Apakah yang biasanya dicari manusia sebagai tujuan hidupnya?.
  2. Apakah harta, kekuasaan dan kemuliaan bisa menjamin ketenangan hidup manusia?.
  3. Apa artinya hidup yang diberkati oleh Tuhan sebagai pengikut Kristus?.
Sabda Guna Dharma-Krida untuk Hari Rabu, 18 April 2012

Bacaan Alkitab Utama:
1Raja-Raja 3:10-15
  1. Lalu adalah baik di mata Tuhan bahwa Salomo meminta hal yang demikian.
  2. Jadi berfirmanlah Allah kepadanya: "Oleh karena engkau telah meminta hal yang demikian dan tidak meminta umur panjang atau kekayaan atau nyawa musuhmu, melainkan pengertian untuk memutuskan hukum,
  3. maka sesungguhnya Aku melakukan sesuai dengan permintaanmu itu, sesungguhnya Aku memberikan kepadamu hati yang penuh hikmat dan pengertian, sehingga sebelum engkau tidak ada seorangpun seperti engkau, dan sesudah engkau takkan bangkit seorangpun seperti engkau.
  4. Dan juga apa yang tidak kauminta Aku berikan kepadamu, baik kekayaan maupun kemuliaan, sehingga sepanjang umurmu takkan ada seorangpun seperti engkau di antara raja-raja.
  5. Dan jika engkau hidup menurut jalan yang Kutunjukkan dan tetap mengikuti segala ketetapan dan perintah-Ku, sama seperti ayahmu Daud, maka Aku akan memperpanjang umurmu."
  6. Lalu terjagalah Salomo; ternyata ia bermimpi. Sekembalinya ke Yerusalem, berdirilah ia di hadapan tabut perjanjian Tuhan, dipersembahkannya korban-korban bakaran dan korban-korban keselamatan, kemudian ia mengadakan perjamuan bagi semua pegawainya.
Bacaan Alkitab Lainnya:
2Korintus 3:14
Tetapi pikiran mereka telah menjadi tumpul, sebab sampai pada hari ini selubung itu masih tetap menyelubungi mereka, jika mereka membaca perjanjian lama itu tanpa disingkapkan, karena hanya Kristus saja yang dapat menyingkapkannya.

Bacaan Alkitab Pararel:

Catatan:
Pada tahun 1862 saat Charles Darwin berumur 53 tahun, ia menulis surat ke Universitas Oxford (University of Oxford) yang menyatakan bahwa Teori Evolusi yang pernah dituliskannya itu tidak benar.

Post: 17 April 2012 22:38

Jumat, 13 April 2012

Kehidupan Sejati Benar

Sebelum meninggal, Bung Hatta telah mewariskan suatu wasiat kepada Guntur Soekarnoputra. Wasiat itu baru boleh dibaca setelah beliau meninggal. Ketika hal itu terjadi, Bung Hatta meninggal dan Guntur Soekarnoputra membuka dan membaca wasiat itu, ternyata wasiat Bung Hatta kepada Guntur Soekarnoputra berisikan penegasan Bung Hatta bahwa Bung Karno adalah orang pertama yang mencetuskan gagasan Pancasila sebagai dasar negara di Indonesia. Wasiat ini dibuat almarhum Bung Hatta sehubungan dengan adanya berbagai pendapat yang ingin menggugurkan pemahaman bangsa Indonesia bahwa Bung Karno adalah penggali Pancasila. Ini semua merupakan ulah lawan-lawan politik tertentu yang ingin menjatuhkan nama besar Bung Karno. Dapat dipahami betapa perlunya pemahaman seperti itu diluruskan sehingga orang besar seperti Bung Hatta, tokoh Proklamator Kemerdekaan Indonesia, Bapak Bangsa serta seseorang yang punya integritas diri yang kokoh harus memilih membuat wasiat seperti itu. Wasiat biasanya dibuat seseorang bagi keturunan-keturunannya. Wasiat Bung Hatta tidak bagi keturunannya, akan tetapi bagi bangsa ini. Ini merupakan kebesaran jiwa Bung Hatta yang demi kepentingan yang lebih besar yaitu kepentingan bangsanya, ia rela menyisihkan kepentingan keluarganya.
Wasiat atau pesan terakhir selalu adalah pesan yang menyangkut mati hidup seseorang bagi generasi pelanjutnya. Itu adalah keinginan hati terdalam seseorang untuk dikatakan kepada keturunannya. Itu adalah hal-hal yang maha penting berdasarkan seluruh pengalaman kehidupannya. Begitu pentingnya hal-hal tersebut, sehingga orang memilih wasiat untuk menekankannya.
Itulah yang Daud lakukan juga kepada Salomo. Pesan terakhirnya dapat disebut juga sebagai janji bersyarat. Kalau Salomo ingin agar kerajaannya kokoh kepada keturunan-keturunannya, maka syaratnya mereka harus hidup secara benar dihadapan Tuhan dengan sungguh-sungguh. Ungkapan "dengan setia, dengan segenap hati dan dengan segenap jiwa," adalah ungkapan yang menuntut kesungguhan hidup seseorang secara total. Tak ada kecuali. Hidupnya seluruhnya hanya haruslah melakukan kehendak Tuhan. Kalau itu yang anak-anaknya lakukan, maka kerajaan Daud akan kokoh selama-lamanya.
Dalam sejarahnya, nampak syarat itu terbukti. Setelah kematian Salomo, kerajaan Israel pecah menjadi dua, yaitu kerajaan Israel di Utara dan kerajaan Yehuda di Selatan. Dalam 1Raja-Raja 11:11, ternyata Salomo tidak bisa memenuhi syarat itu karena ia telah berpaling dari jalan Tuhan, ia tidak lagi setia kepada Tuhan, ia telah beribadah kepada berbagai dewa yang dibawa oleh isteri-isterinya yang banyak itu.
Anugerah yang Tuhan berikan kepada manusia bukanlah sesuatu yang mudah. Manusia patut mempertanggung-jawabkannya juga kepada Tuhan. Itu terjadi karena anugerah yang Tuhan karuniakan kepada manusia adalah sarana untuk melakukan kehendak Tuhan, bukan untuk dinikmati sendiri, apalagi untuk dipakai membesarkan diri sendiri. Ketika manusia gagal menggunakannya untuk pekerjaan Tuhan, anugerah itu terambil dan keistimewaan itu tidak lagi dimiliki manusia.

Sabda Guna Dharma-Krida untuk Hari Minggu, 15 April 2012

Bacaan Alkitab Utama:
1Raja-Raja 2:1-6
  1. Ketika saat kematian Daud mendekat, ia berpesan kepada Salomo, anaknya:
  2. Aku ini akan menempuh jalan segala yang fana, maka kuatkanlah hatimu dan berlakulah seperti laki-laki.
  3. Lakukanlah kewajibanmu dengan setia terhadap TUHAN, Allahmu, dengan hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya, dan dengan tetap mengikuti segala ketetapan, perintah, peraturan dan ketentuan-Nya, seperti yang tertulis dalam hukum Musa, supaya engkau beruntung dalam segala yang kaulakukan dan dalam segala yang kautuju,
  4. dan supaya TUHAN menepati janji yang diucapkan-Nya tentang aku, yakni: Jika anak-anakmu laki-laki tetap hidup di hadapan-Ku dengan setia, dengan segenap hati dan dengan segenap jiwa, maka keturunanmu takkan terputus dari takhta kerajaan Israel.
  5. Dan lagi engkaupun mengetahui apa yang dilakukan kepadaku oleh Yoab, anak Zeruya, apa yang dilakukannya kepada kedua panglima Israel, yakni Abner bin Ner dan Amasa bin Yeter. Ia membunuh mereka dan menumpahkan darah dalam zaman damai seakan-akan ada perang, sehingga sabuk pinggangnya dan kasut kakinya berlumuran darah.
  6. Maka bertindaklah dengan bijaksana dan janganlah biarkan yang ubanan itu turun dengan selamat ke dalam dunia orang mati.
Bacaan Alkitab Lainnya:
1Raja-Raja 11:11
Lalu berfirmanlah TUHAN kepada Salomo: "Oleh karena begitu kelakuanmu, yakni engkau tidak berpegang pada perjanjian dan segala ketetapan-Ku yang telah Kuperintahkan kepadamu, maka sesungguhnya Aku akan mengoyakkan kerajaan itu dari padamu dan akan memberikannya kepada hambamu.

Bacaan Alkitab Pararel:
Post: 13 April 2012 11:20

Senin, 09 April 2012

Kebanggaan Berada Didalam Kristus

Pengantar
Ada banyak alasan mengapa seseorang merasa bangga didalam hidupnya. Misalnya karena ia berhasil meraih prestasi tertinggi dalam sekolah atau kariernya, atau karena diangkat menjadi salah seorang pemimpin di kantor, atau bisa juga karena terpilih menjadi salah seorang pelayan didalam jemaat.
Umumnya manusia lebih merasa bangga karena memiliki hal-hal lahiriah didalam hidupnya. Sangat jarang manusia berbangga karena ber-iman kepada Tuhan, juga jarang manusia berbangga karena menjadi pemberita firman Tuhan.

Telaah Perikop
Ayat 31-32,
Rasul Paulus menceritakan pengalamannya kepada jemaat di Korintus terkait perjuangannya untuk memberitakan Injil Kristus. Karena pemberitaan itu maka setiap hari ia berhadapan dengan maut. Ia ingin dibunuh oleh orang-orang yang membencinya. Meskipun demikian, ia tidak pernah mundur dan berhenti untuk memberitakan Injil. Karena ia juga ingin agar lebih banyak orang percaya dan ber-iman kepada Yesus Kristus.
Rasul Paulus juga menjelaskan bahwa ia berjuang melawan binatang buas (para lawannya) di Efesus bukan karena pertimbangan-pertimbangan manusia. Apa yang ia yakini dan lakukan dulu, yakni melakukan sesuatu berdasarkan pertimbangan manusia, telah ditinggalkan karena dianggapnya tidak berguna. Ia berani berjuang karena yakin bahwa Yesus Kristu telah dibangkitkan, dan semua orang yang percaya kepada-Nya juga akan dibangkitkan. Dengan kalimat lain, Paulus sangat yakin bahwa orang mati akan dibangkitkan.
Ayat 33-34,
Rasul Paulus mengingatkan jemaat agar mereka tetap dalam keyakinan yang benar bahwa orang mati akan dibangkitkan. Sebab Kristus telah mati dan juga telah dibangkitkan. Mereka juga mesti waspada karena para penyesat, khusus mereka yang menyangkal paham kebangkitan orang mati selalu hadir dan memakai berbagai cara untuk menyesatkan jemaat dari kebenaran tersebut. Jemaat harus melawan para penyesat tersebut dan tidak boleh bergaul dengan mereka. Sebab pergaulan yang buruk akan merusak kebiasaan yang baik.
Tuhan Yesus telah mati untuk menebus semua kesalahan dan dosa jemaat. Bahkan Ia telah bangkit untuk menyelamatkan jemaat dari hukuman dosa dan maut. Jemaat mesti menjaga keyakinan iman yang demikian, dan tidak memberi diri untuk disesatkan. Tetapi jika warga jemaat telah tersesat maka rasul Paulus menghimbau agar mereka segera sadar dan bertobat serta kembali ke jalan yang benar. Ia juga menegur para lawannya dan menyebut mereka sebagai orang-orang yang tidak mengenal Allah karena berusaha menyesatkan orang percaya dari jalan yang benar. Dengan mengatakan demikian, Paulus ingin agar para lawannya menjadi malu.

Refleksi
Mari berbangga karena berada dan bersatu didalam Kristus. Sebab Kristus telah mati dan telah dibangkitkan untuk keselamatan kita. Didalam Dia, kita juga turut dibangkitkan untuk mengalami hidup yang kekal.
Kebanggaan dalam Kristus akan memampukan kita melawan semua godaan yang bertujuan menggoyahkan iman dan pengharapan, terlebih bisa menyesatkan kita dari ajaran yang benar.

Pertanyaan Penuntun Diskusi
  1. Tantangan apakah yang sering kita hadapi sebagai orang percaya?.
  2. Mengapa kita harus berbangga memiliki persekutuan dengan Kristus, Tuhan dan Juruselamat kita?.
  3. Dalam proses pemilihan Diaken dan Penatua, orang yang bagaimanakah yang mesti kita pilih agar jemaat terpelihara imannya?
Sabda Guna Dharma-Krida untuk Hari Rabu, 11 April 2012

Bacaan Alkitab Utama:
1Korintus 15:31-34
  1. Saudara-saudara, tiap-tiap hari aku berhadapan dengan maut. Demi kebanggaanku akan kamu dalam Kristus Yesus, Tuhan kita, aku katakan, bahwa hal ini benar.
  2. Kalau hanya berdasarkan pertimbangan-pertimbangan manusia saja aku telah berjuang melawan binatang buas di Efesus, apakah gunanya hal itu bagiku? Jika orang mati tidak dibangkitkan, maka "marilah kita makan dan minum, sebab besok kita mati".
  3. Janganlah kamu sesat: Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik.
  4. Sadarlah kembali sebaik-baiknya dan jangan berbuat dosa lagi! Ada di antara kamu yang tidak mengenal Allah. Hal ini kukatakan, supaya kamu merasa malu.
Bacaan Alkitab Lainnya:
Bacaan Alkitab Pararel:
Post: 09 April 2012 15:30

Senin, 02 April 2012

Bergumul Dan Berseru

Pendahuluan
Sebagai seorang nabi yang tulus, Yeremia merupakan penyambung lidah Allah yang jujur. Dengan sedih hati, dia harus menyampaikan perkataan Allah bahwa Yerusalem akan dihancurkan oleh kekeringan yang merusak segala tumbuhan dan ternak serta peperangan yang melahap nyawa orang muda maupun tua. Yerusalem akan ditinggalkan sunyi senyap tanpa ada yang memperhatikan (Yeremia 15:5-9). Akan tetapi, kejujuran Yeremia tersebut justru mendatangkan kemarahan dan kutukan dari penduduk Yehuda (Yeremia 15:10-11). Mereka beranggapan bahwa Yeremia telah mengusik ketenangan hidup mereka karena dia menubuatkan hal-hal yang tidak nyaman dan tidak enak didengar.

Pemahaman Teks
Ayat 10
berisi seruan yang penuh keputus-asaan, meski sudah berusaha melaksanakan tugas dengan baik sebagai hamba-Nya, yaitu bernubuat atas nama Tuhan justru membawa Yeremia mengalami kebencian dan penganiayaan. Digambarkan jika dia seorang penagih yang keras dan seorang yang tidak membayar hutangnya, maka kebencian dapat dipahami. Sebab orang-orang demikian menimbulkan perasaan pahit. Tetapi Yeremia tidak meminjam atau meminjamkan uang. Semua orang mengutuki Yeremia, inilah yang membuat Yeremia berkeinginan tidak pernah dilahirkan.
Ayat 11-12
merupakan lanjutan dari ungkapan Yeremia pada ayat 10 yang berputus-asa. Maksudnya, Yeremia mengatakan bahwa dia selalu membela bangsa Yehuda dan meskipun mereka sudah menjadi musuhnya tetapi dia masih mendoakan mereka. Tetapi tugasnya terlalu sulit, mematahkan kehendak mereka yang bersifat degil sama seperti mematahkan besi dan tembaga. Ungkapan ini kemudian diberi arti baru yaitu melawan tentara Babel adalah tidak mungkin sama seperti mematahkan besi juga tidak mungkin.
Ayat 13-14
menunjuk kepada rampasan negeri Yehuda oleh tentara Babel dan juga pembuangan di Babel sebagaimana yang diungkapkan juga dalam Yeremia 17:3-4.

Pemahaman Perikop
Dalam perikop "Pergumulan nabi Yeremia" (Yeremia 15:10-21) memberikan gambaran pada kita bagaimana tekanan yang begitu berat dialami Yeremia, membuatnya bergumul dihadapan Allah untuk mendapat pertolongan. Ketakutan dan kegelisahan sangat menghantuinya sehingga dia mempertanyakan misi yang Allah berikan, bahkan mempertanyakan kesetiaan Allah itu sendiri. Dalam kekecewaannya terhadap Allah, apakah membuat Allah marah?. Dalam ayat selanjutnya Tuhan sendiri tidak marah karena Yeremia bergumul dengan hati yang jujur dan tulus dihadapan-Nya.

Sesungguhnya Yeremia sudah berusaha melakukan tugas pelayanan dengan sebaik-baiknya, dan rela meninggalkan kesenangan-kesenangan demi tugas itu. Disamping itu, Tuhan memberi kesan akan selalu menyertai dia dalam menjalankan tugasnya. Namun yang terjadi ialah, ia selalu menemui kegagalan dalam menjalankan tugasnya. Orang tidak percaya kepada perkataannya. Bahkan ia selalu dikutuk dan diserang oleh bangsanya baik secara fisik maupun batin. Disinilah ia merasa seolah-olah Tuhan meninggalkan dia. Dan menurut dia, itu tidak adil.

Refleksi
Dalam masa praPaskha dan menyambut Jumat Agung, kita menghayati keberadaan kita sebagai orang percaya dan pelayan-pelayan Tuhan, mungkin kita sudah berusaha melakukan tugas pelayanan dengan sebaik-baiknya, tetapi ternyata respon atau sambutan orang sangat tidak sesuai. Sepertinya tidak ada satupun yang berterima-kasih, apalagi yang menghargai. Malah sebaliknya kita menerima omelan, sungutan, kecaman, mungkin juga fitnah dan makian. Itulah yang dialami Yesus juga dalam pelayanan-Nya, hinaan dan penganiayaan yang luar biasa menyakitkan. Karena itu memang bisa dipahami pada tingkat tertentu orang sudah tidak tahan lagi, karena daya tahan manusia itu selalu ada batasnya. Inilah bagian pergumulan yang dapat kita ungkapkan dengan jujur dan tulus dihadapan Tuhan. Dan Tuhan lebih suka orang yang didalam doanya berkata-kata keras kepada-Nya, tetapi dari hati yang jujur dan tulus ketimbang ada orang yang didalam doanya memuji-muji Tuhan dengan kata-kata selangit, tetapi dengan tingkah-lakunya ia memaki-maki dan menjatuhkan nama Tuhan.

Bahan Diskusi
  1. Dalam kehidupan sebagai orang percaya dan pelayan Tuhan, hal-hal apa saja yang menyakitkan serta menimbulkan penderitaan dalam menjalani kehidupan dan tugas tanggung-jawab pelayanan?.
  2. Apa yang dapat kita lakukan manakala menghadapi kenyataan yang pahit dan menyakitkan meski sudah berusaha melaksanakan tugas pelayanan dengan baik?.
  3. Apa yang menjadi prinsip dalam kehidupan sebagai gereja dalam menghadapi tantangan dan penderitaan?.
Sabda Guna Dharma-Krida untuk Hari Rabu, 04 April 2012

Bacaan Alkitab Utama:
Yeremia 15:10-14
  1. Celaka aku, ya ibuku, bahwa engkau melahirkan aku, seorang yang menjadi buah perbantahan dan buah percederaan bagi seluruh negeri. Aku bukan orang yang menghutangkan ataupun orang yang menghutang kepada siapapun, tetapi mereka semuanya mengutuki aku.
  2. Sungguh, ya TUHAN, aku telah melayani Engkau dengan sebaik-baiknya, dan telah membela musuh di depan-Mu pada masa kecelakaannya dan kesesakannya!
  3. Dapatkah orang mematahkan besi, besi dari utara dan tembaga?
  4. Harta kekayaanmu dan barang-barang perbendaharaanmu akan Kuberikan dirampas sebagai ganjaran atas segala dosamu di segenap daerahmu.
  5. Aku akan membuat engkau menjadi budak musuhmu di negeri yang tidak kaukenal, sebab dalam murka-Ku telah mencetus api yang akan menyala atasmu."
  6. Engkau mengetahuinya; ya TUHAN, ingatlah aku dan perhatikanlah aku, lakukanlah pembalasan untukku terhadap orang-orang yang mengejar aku. Janganlah membiarkan aku diambil, karena panjang sabar-Mu, ketahuilah bagaimana aku menanggung celaan oleh karena Engkau!
  7. Apabila aku bertemu dengan perkataan-perkataan-Mu, maka aku menikmatinya; firman-Mu itu menjadi kegirangan bagiku, dan menjadi kesukaan hatiku, sebab nama-Mu telah diserukan atasku, ya TUHAN, Allah semesta alam.
  8. Tidak pernah aku duduk beria-ria dalam pertemuan orang-orang yang bersenda gurau; karena tekanan tangan-Mu aku duduk sendirian, sebab Engkau telah memenuhi aku dengan geram.
  9. Mengapakah penderitaanku tidak berkesudahan, dan lukaku sangat payah, sukar disembuhkan? Sungguh, Engkau seperti sungai yang curang bagiku, air yang tidak dapat dipercayai.
  10. Karena itu beginilah jawab TUHAN: "Jika engkau mau kembali, Aku akan mengembalikan engkau menjadi pelayan di hadapan-Ku, dan jika engkau mengucapkan apa yang berharga dan tidak hina, maka engkau akan menjadi penyambung lidah bagi-Ku. Biarpun mereka akan kembali kepadamu, namun engkau tidak perlu kembali kepada mereka.
  11. Terhadap bangsa ini Aku akan membuat engkau sebagai tembok berkubu dari tembaga; mereka akan memerangi engkau, tetapi tidak akan mengalahkan engkau, sebab Aku menyertai engkau untuk menyelamatkan dan melepaskan engkau, demikianlah firman TUHAN.
  12. Aku akan melepaskan engkau dari tangan orang-orang jahat dan membebaskan engkau dari genggaman orang-orang lalim."
Bacaan Alkitab Lainnya:
Yeremia 15:5-9
  1. Siapakah yang akan merasa kasihan terhadap engkau, hai Yerusalem, dan siapakah yang akan turut berdukacita dengan engkau? Siapakah yang akan singgah untuk menanyakan perihal kesehatanmu?
  2. Engkau sendiri telah menolak Aku, demikianlah firman TUHAN, telah pergi meninggalkan Aku. Maka Aku mengacungkan tangan-Ku dan membinasakan engkau; Aku sudah jemu untuk merasa sesal.
  3. Aku menampi mereka dengan tampi di kota-kota negeri; Aku membuat umat-Ku kehilangan anak dan membinasakan mereka, karena mereka tidak berbalik dari tingkah langkah mereka.
  4. Janda-janda di antara mereka Kubuat lebih besar jumlahnya dari pada pasir laut. Aku mendatangkan ke atas ibu dan teruna suatu pembinasa pada tengah hari. Dengan tiba-tiba Aku menurunkan ke atas mereka kegelisahan dan kekejutan.
  5. Maka meranalah perempuan yang sudah tujuh kali melahirkan, nafasnya mengap-mengap, baginya matahari sudah terbenam selagi hari siang, ia menjadi malu dan tersipu-sipu. Sisa mereka akan Kuserahkan kepada pedang di depan musuh-musuh mereka, demikianlah firman TUHAN."
Yeremia 17:3-4
  1. yakni pegunungan di padang. --Harta kekayaanmu dan segala barang perbendaharaanmu akan Kuberikan dirampas sebagai ganjaran atas dosamu di segenap daerahmu.
  2. Engkau terpaksa lepas tangan dari milik pusakamu yang telah Kuberikan kepadamu, dan Aku akan membuat engkau menjadi budak musuhmu di negeri yang tidak kaukenal, sebab dalam murka-Ku api telah mencetus yang akan menyala untuk selama-lamanya."
Bacaan Alkitab Pararel:

Post: 02 April 2012 15:55