Rabu, 14 Desember 2011

Tak Seorangpun Tahu

Manusia tidak berhenti ingin mengetahui apa yang tidak ia ketahui. Sudah tahu tetap ingin tahu. Ketika sudah tahu tidak mau tahu. Padahal ketika manusia semakin tahu, ia semakin tidak tahu. Tetapi manusia tidak pernah mau berhenti untuk mencari tahu. Dalam kehidupan manusia, begitu banyak peramal, para normal yang menerawang sesuatu yang tidak dapat diketahui secara logika manusia. Dan tidak sedikit orang datang ke para normal untuk mencari tahu tentang masa depan hidupnya, pekerjaan, rumah tangga, pasangan hidup juga termasuk bermain judi. Meskipun apa yang diterawang oleh para normal itu tidak tepat dan tidak benar, tetapi tetap saja banyak orang datang ke para normal untuk mencari tahu, termasuk di dalamnya juga terdapat orang Kristen. Para normal bukan saja ada di luar kalangan Gereja, di dalam Gereja pun ada para normal. Lihat saja para Pengkhotbah, di dalam khotbahnya menyampaikan tentang waktu dan tanggal kedatangan Yesus kembali. Padahal dalam berbagai ajaran-Nya yang ditulis dalam ketiga kitab Injil, Yesus mengatakan tidak seorangpun yang tahu, malaikat-malaikat di sorga tidak, dan Anakpun tidak, hanya Bapa sendiri. Dari perkataan Yesus tersebut, kita dapat mengatakan bahwa tidak ada seorangpun yang diberikan wewenang untuk meramal, mengetahui waktu, hari, tanggal kedatangan Yesus kembali. Kalau ada seorang pengkhotbah ataupun bukan pengkhotbah,  yang mengatakan tentang waktu kedatangan Yesus kembali, orang tersebut masuk dalam kategori penyesat. Mereka melakukan pekerjaan yang bertentangan dengan ucapan Yesus.
Matius menceritakan kedatangan Anak Manusia di dahului dengan tanda-tanda alam. Tanda-tanda alam yang digambarkan Matius ini sangat mengerikan dan menakutkan matahari akan menjadi gelap dan bulan tidak bercahaya dan bintang-bintang akan berjatuhan dari langit. Masing-masing kita mempunyai pengalaman ketika mati lampu beberapa jam saja kita sudah kewalahan, apalagi tidak ada cahaya sama sekali di dunia ini. Meskipun akan terjadi kehancuran dari berbagai ciptaan Tuhan, yang notabene mempunyai fungsi begitu penting bagi kelangsungan hidup manusia dan alam ini, tetapi Yesus menegaskan perkataan-Ku tidak akan berlalu. Disini Yesus mau menegaskan bahwa kehancuran berbagai ciptaan Tuhan yang begitu penting bagi kelangsungan hidup manusia dan alam ini tidak ada artinya dibandingkan dengan keabadian Firman Tuhan. Oleh karena itu tidak ada gunanya bila kita memfokuskan diri untuk mempelajari kapan waktunya Yesus datang kembali. Yang paling berguna bagi kita sebagai orang yang percaya kepada Tuhan Yesus adalah mempersiapkan diri sesuai dengan Firman Tuhan untuk menyambut kedatangan-Nya kembali. Adalah suatu kesia-siaan bila kita memperkirakan hujan akan turun tetapi kita tidak menyediakan payung. Adalah lebih baik sedia payung sebelum hujan. Yang lebih penting adalah terus menyatakan Firman Tuhan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan kita terus menyatakan Firman Tuhan dalam kehidupan ini sama artinya kita siap untuk menyambut kedatangan-Nya kembali, kapanpun Ia datang sesuai dengan kehendak Bapa di sorga.
Bencana alam terjadi disana-sini, di belahan bumi ini termasuk di negara kita Indonesia. Hal itu terjadi karena ulah manusia sendiri. Manusia yang semakin serakah, manusia yang semakin menyalahgunakan mandat yang Tuhan berikan untuk mengelola dan menata alam ini. Sudah begitu banyak tanda-tanda alam yang membuat manusia meratap, menderita, tetapi kedatangan Yesus kembali tidak ada seorangpun yang tahu. Ia pasti datang dan kedatangan-Nya kembali itu hanya Bapa di sorga yang tahu.dan yang menentukannya. Sebagai umat yang percaya kepada-Nya, hal kedatangan-Nya kembali bukan urusan kita, bukan hak dan bukan tugas kita. Itu adalah hak Bapa di sorga. Tugas kita sebagai umat yang telah diselamatkan adalah mempersiapkan diri untuk menyambut kedatangan-Nya dengan tetap menyatakan Firman Tuhan dan kehendak-Nya dalam kehidupan yang Tuhan percayakan kepada kita masing-masing.

Sabda Guna Dharma-Krida untuk Hari Minggu, 18 Desember 2011

Bacaan Alkitab Utama:
Matius 24:29-36 - Perumpamaan Tentang Pohon Ara
29. Segera sesudah siksaan pada masa itu, matahari akan menjadi gelap dan bulan tidak bercahaya dan bintang-bintang akan berjatuhan dari langit dan kuasa-kuasa langit akan goncang.
30. Pada waktu itu akan tampak tanda Anak Manusia di langit dan semua bangsa di bumi akan meratap dan mereka akan melihat Anak Manusia itu datang di atas awan-awan di langit dengan segala kekuasaan dan kemuliaan-Nya.
31. Dan Ia akan menyuruh keluar malaikat-malaikat-Nya dengan meniup sangkakala yang dahsyat bunyinya dan mereka akan mengumpulkan orang-orang pilihan-Nya dari keempat penjuru bumi, dari ujung langit yang satu ke ujung langit yang lain.
32. Tariklah pelajaran dari perumpamaan tentang pohon ara: Apabila ranting-rantingnya melembut dan mulai bertunas, kamu tahu, bahwa musim panas sudah dekat.
33. Demikian juga, jika kamu melihat semuanya ini, ketahuilah, bahwa waktunya sudah dekat, sudah di ambang pintu.
34. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya angkatan ini tidak akan berlalu, sebelum semuanya ini terjadi.
35. Langit dan bumi akan berlalu, tetapi perkataan-Ku tidak akan berlalu.
36. Tetapi tentang hari dan saat itu tidak seorangpun yang tahu, malaikat-malaikat di sorga tidak, dan Anakpun tidak, hanya Bapa sendiri.

Bacaan Alkitab Lainnya:

Bacaan Alkitab Pararel:
Markus 13:24-32.
Lukas 21:25-33.

0 komentar:

Posting Komentar