Kamis, 29 Desember 2011

Melangkah Pasti Bersama Kasih Karunia Tuhan

Ungkapan Situasi

Tak terasa kita sudah berada dipenghujung tahun 2011. Waktu adalah sesuatu yang tak terbendung, ia akan terus bergerak sekalipun kita telah lelah untuk beranjak dari tempat kita berdiri, ia akan terus melangkah ke depan sekalipun kita telah kehilangan semangat dalam mengarungi kehidupan ini. Disaat rentetan peristiwa datang bertubi-tubi dan pertanyaan itu tak terjawabkan, kita dilanda rasa frustasi yang teramat sangat, kita merasa begitu lelah, kita merasa terabaikan, tubuh kita seakan mati rasa, denyut nadi kita berhenti sesaat, kita segera terjebak dalam ruang gelap yang tidak pernah kita tahu kapan berakhirnya. Keadaan seperti ini pasti akan menimbulkan kekuatiran dan ketakutan dan jika hal ini dibiarkan berlarut-larut, ia akan melemahkan semangat dan spiritualitas kita.

Di keluarga, ketika kita didudukan sebagai anak, kita merasa kurang mendapat perhatian dari orang tua, dan sebaliknya sebagai orang tua, kita merasa anak zaman sekarang sangat sulit di-didik, walaupun kita telah berupaya melakukan yang terbaik untuknya, lalu ketika usia kita beranjak senja, sebagai kakek dan nenek, kita merasa ditinggalkan dan terabaikan, kita hidup dalam sepi yang tak bertepi sehingga banyak orang tua yang tidak hanya stress berat tetapi juga kemudian mengalami stroke akibat keadaan ini.

Di pekerjaan, ketika kita didudukan sebagai karyawan, kita merasa tenaga kita telah diperas habis-habisan oleh perusahaan dan sebaliknya sebagai pemilik perusahaan, kita merasa karyawan kita kurang berdedikasi dan tidak bertanggung-jawab, dan hanya pintar menuntut. Dan ketika hal itu terjadi pada diri kita, ketika kita dibenturkan dengan masalah-masalah tersebut, kita merasa sebagai mahluk yang paling malang, sebagai insan yang paling menderita di dunia ini. Kita pun segera bertanya-tanya, mengapa Tuhan begitu tidak adil, mengapa kita harus terlahir menanggung derita-derita yang berkepanjangan seperti ini?.

Disisi lain, mungkin disepanjang tahun ini kita adalah orang-orang yang berhasil dalam segala bidang kehidupan, memiliki karier yang OK, keluarga yang bahagia dan anak-anak yang dengar-dengaran dan selalu hidup dalam syukur serta sukacita menikmati berkat Tuhan yang luar-biasa!. Dalam kenyataannya kita tak bisa mengubah semua yang telah terjadi, suka duka, pahit manis, jatuh bangun disepanjang tahun ini, kita tidak bisa mengubah fakta. Tetapi kita bisa melihat dengan perspektif yang lain, cara pandang seorang yang ber-iman kepada Yesus Kristus penyelamat kita, maka kita akan mempunyai sebuah arti (meanings) yang berbeda dalam melihat kehadiran dan penyertaan Allah. Karena itu, sebelum malam semakin kelam, marilah kita katupkan mata sejenak dan buka hati, kita manfaatkan waktu ini untuk merenung, keluar sejenak, menelaah dan mencari pencerahan diri dari seluruh perjalanan waktu di tahun 2011 ini melalui kebenaran Firman-Nya.

Telaah Perikop

Jika saudara sebagai pemimpin, sebagai orang tua, sebagai orang dewasa yang bertanggung- jawab terhadap masa-depan orang-orang yang ada disekitar Saudara, maka inisiatif pertama harus datang dari diri Saudara. Seperti yang dilakukan Musa, ia mengambil saat teduh di kemah pertemuan tempat untuk mengisi energi-nya, spirit-nya dalam perjumpaan dengan Tuhan (Keluaran 33:7b) Setiap orang yang mencari TUHAN, keluarlah ia pergi ke Kemah Pertemuan yang di luar perkemahan. Gerak langkah Musa menjadi motivator dan inspirasi bagi seluruh umat Israel (Keluaran 33:8), bayangkan, kemana saja Musa pergi maka seluruh umat bangun dan berdiri, mereka mengikuti Musa dengan matanya, dengan hatinya, dengan seluruh keberadaannya .... Mereka menaruh harapan yang begitu besar pada figur Musa untuk memberikan pencerahan mempersiapkan diri memasuki tanah perjanjian.

Di lain pihak Musa sang abdi Allah, ia sendiri sebenarnya ragu dan tidak sanggup memimpin bangsa Israel seorang diri, ia mengeluh kepada Allah tentang bangsa yang keras kepala (Keluaran 33:5). Musa kehilangan keberanian menuntun bangsa Israel menuju masa depan yang dijanjikan Allah dengan mengatakan: Jika Engkau sendiri tidak membimbing kami, janganlah suruh kami berangkat dari sini (Keluaran 33:15) Musa yakin benar jikalau Allah tidak menyertai dirinya dalam memimpin bangsa Israel yang tegar tengkuk dan keras kepala itu, maka seluruh perjalanannya akan berakhir dengan sia-sia. Musa pun tidak bisa merubah fakta bahwa ia sekarang berada dalam perjalanan antara Mesir dan tanah perjanjian. Ia pun sudah mendengar Firman bahwa Allah sendiri yang akan memberi kasih karunia, mem- bimbingnya dan menyertai perjalanannya dan umat.

Walaupun demikian Musa merasa butuh tanda nyata, ia mau melihat intisari sifat Allah dan mengenal Dia secara sempurna. Dari ayat 15-23 ini justru menunjuk kepada suatu keyakinan teologis yang asasi bahwa Tuhan tidak dapat dikenal manusia secara sempurna berdasarkan fakta dihidup ini. Karena jika manusia mengenal-Nya secara sempurna, maka Allah bukanlah Allah lagi (bandingkan Kejadian 2:7), kejatuhan manusia dalam dosa justru karena ingin mengenal Allah secara sempurna. Namun bagi setiap orang yang mau menerima kasih karunia Nya dan percaya akan janji keselamatan-Nya, Yesus berkata: "Berbahagialah orang yang tidak melihat namun percaya" (Yohanes 20:29).

Tuhan memang tidak memenuhi permintaan Musa atau sekurang-kurangnya tidak memenuhi- nya secara total. Musa akan mengalami penyataan khusus yang tidak diberikan kepada orang lain, karena Tuhan memutuskan secara bebas memberikan kasih karunia kepada Musa tetapi ada batasannya. Digambarkan pada ayat 19-23, Tuhan menempatkan Musa dalam lekuk gunung dan menudunginya dengan tangan-Nya, sampai kemuliaan-Nya lewat. Musa tidak dapat melihat wajah Tuhan, tetapi sesudah Dia berjalan lewat, Dia akan menarik tangan-Nya dan Musa hanya bisa melihat belakang-Nya. Musa tidak akan melihat kemuliaan Tuhan secara langsung dan sempurna. Dalam aplikasinya Musa tidak dapat melihat kemuliaan Allah secara sempurna, namun Musa bisa melihat kebaikan dan pemeliharaan-Nya serta kuasa penyertaan- Nya dalam tindakan-tindakan nyata seperti ketika mereka membutuhkan air, Roti manna, Tiang awan dan Tiang api serta mujizat-mujizat yang pernah ia saksikan disaat akan keluar dari Mesir, terutama Musa bisa melihat dengan janji kasih karunia-Nya. Kerap kali tidak semua permintaan dipenuhi oleh Tuhan, tetapi Ia tahu yang terbaik menurut kehendak-Nya bagi hidup kita!.

Percikan Perenungan

* Mungkin orang-orang yang ada disekitar kita (orang-tua, anak-anak, suami-istri, kekasih, orang-orang yang kita pimpin dan lain-lain) menaruh harapan yang sama seperti yang dilakukan oleh umat Tuhan terhadap Musa. Mungkin kita juga seperti Musa, seolah tidak percaya diri dan kita memerlukan bukti nyata dari Tuhan, apakah Tuhan menyertai kitar atau tidak!.

* Terkadang pernyataan seperti ini perlu, supaya kita tidak over convident (terlalu percaya diri), supaya kita menyadari bahwa kita perlu Tuhan untuk mendampingi hidup kita memasuki tahun yang baru ini, supaya kita tahu bahwa tanpa kasih karunia Tuhan kita bukan siapa-siapa!. Supaya kita tidak mengandalkan kekuatan diri sendiri, supaya kita tidak bersandar pada harta kekayaan kita dan kemampuan diri kita sendiri. Jawaban Tuhan atas pertanyaan Musa cukup singkat dan jelas: "Aku sendiri hendak membimbing engkau dan memberikan ketenteraman kepadamu." (Keluaran 33:14) dan ... Aku akan memberi kasih karunia kepada siapa yang Kuberi kasih karunia dan mengasihani siapa yang Kukasihani (Keluaran 33:19).

* Tuhan memiliki otoritas penuh atas kasih karunia-Nya, kepada siapa Ia akan memberi kasih karunia-Nya dan mengasihi kepada siapa yang dikasihani-Nya. Manusia diberi kehendak bebas untuk merespon kasih karunia-Nya dengan menentukan pilihan yang tepat dengan siapakah dan bersama siapakah ia akan melangkahkan kakinya memasuki tahun 2012 yang sudah di- ambang pintu ini. Yang jelas, jika kita senantiasa memohon pimpinan dan penyertaan-Nya, maka kita akan melangkah dengan pasti memasuki tahun 2012.
SOLI DEO GLORIA!

Sabda Guna Dharma-Krida untuk Hari Sabtu, 31 Desember 2011

Bacaan Alkitab Utama:

Keluaran 33:15-23
15. Berkatalah Musa kepada-Nya: "Jika Engkau sendiri tidak membimbing kami, janganlah suruh kami berangkat dari sini.
16. Dari manakah gerangan akan diketahui, bahwa aku telah mendapat kasih karunia di hadapan-Mu, yakni aku dengan umat-Mu ini? Bukankah karena Engkau berjalan bersama-sama dengan kami, sehingga kami, aku dengan umat-Mu ini, dibedakan dari segala bangsa yang ada di muka bumi ini?"
17. Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Juga hal yang telah kaukatakan ini akan Kulakukan, karena engkau telah mendapat kasih karunia di hadapan-Ku dan Aku mengenal engkau." 
18. Tetapi jawabnya: "Perlihatkanlah kiranya kemuliaan-Mu kepadaku."
19. Tetapi firman-Nya: "Aku akan melewatkan segenap kegemilangan-Ku dari depanmu dan menyerukan nama TUHAN di depanmu: Aku akan memberi kasih karunia kepada siapa yang Kuberi kasih karunia dan mengasihani siapa yang Kukasihani."
20. Lagi firman-Nya: "Engkau tidak tahan memandang wajah-Ku, sebab tidak ada orang yang memandang Aku dapat hidup."
21. Berfirmanlah TUHAN: "Ada suatu tempat dekat-Ku, di mana engkau dapat berdiri di atas gunung batu;
22. apabila kemuliaan-Ku lewat, maka Aku akan menempatkan engkau dalam lekuk gunung itu dan Aku akan menudungi engkau dengan tangan-Ku, sampai Aku berjalan lewat.
23. Kemudian Aku akan menarik tangan-Ku dan engkau akan melihat belakang-Ku, tetapi wajah-Ku tidak akan kelihatan."

Bacaan Alkitab Lainnya:

Keluaran 33:5
Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Katakanlah kepada orang Israel: Kamu ini bangsa yang tegar tengkuk. Jika Aku berjalan di tengah-tengahmu sesaatpun, tentulah Aku akan membinasakan kamu. Oleh sebab itu, tanggalkanlah perhiasanmu, maka Aku akan melihat, apa yang akan Kulakukan kepadamu."

Keluaran 33:7
Sesudah itu Musa mengambil kemah dan membentangkannya di luar perkemahan, jauh dari perkemahan, dan menamainya Kemah Pertemuan. Setiap orang yang mencari TUHAN, keluarlah ia pergi ke Kemah Pertemuan yang di luar perkemahan.

Keluaran 33:8
Apabila Musa keluar pergi ke kemah itu, bangunlah seluruh bangsa itu dan berdirilah mereka, masing-masing di pintu kemahnya, dan mereka mengikuti Musa dengan matanya, sampai ia masuk ke dalam kemah.

Keluaran 33:14
Lalu Ia berfirman: "Aku sendiri hendak membimbing engkau dan memberikan ketenteraman kepadamu."

Kejadian 2:7
ketika itulah TUHAN Allah membentuk manusia itu dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup. 

Yohanes 20:29
Kata Yesus kepadanya: "Karena engkau telah melihat Aku, maka engkau percaya. Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya."

Bacaan Alkitab Pararel:

0 komentar:

Posting Komentar