Selasa, 10 Januari 2012

Yesus Mengetahui Kebutuhan Mereka

Latar Belakang

Menurut bapak-bapak Gereja bahwa penulis kitab Injil Markus adalah Markus sendiri. Hal itu tidak perlu diragukan atau dipermasalahkan. Waktu penulisannya adalah antara tahun 30 - 75 M. Akan tetapi, tentang waktu penulisannya, banyak yang berpendapat antara tahun 65 - 67 M. Kitab Injil Markus adalah yang tertua (terdahulu) dari pada ketiga kitab Injil lainnya. Kitab Injil ini ditujukan pada mereka (mayoritas) bukan Yahudi, tetapi juga secara khusus untuk orang Roma. Adapun yang memperoleh tekanan dalam kitab Injil Markus adalah tentang pemberitaan Tuhan Yesus Kristus, Anak Allah, Injil yang dimengerti sebagai kabar baik atau berita kesukaan disampaikan kepada manusia dan dunia ini, supaya mereka percaya pada Tuhan Yesus. Markus bersaksi dan memberitakan tentang kemenangan Allah melalui Yesus Kristus atas kuasa jahat dalam dunia ini. Markus dipakai oleh Tuhan sebagai alat-Nya untuk memberitakan karya dan kehidupan Yesus Kristus. Oleh sebab itu, pada minggu epifani yang pertama ini, kita diajak untuk menghayati dan mengimani karya penyelamatan Allah bagi manusia dan dunia ini.

Pembahasan Perikop

Makan itu merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia. Tuhan Yesus pun tahu bagaimana orang banyak dengan jumlah 4000 (empat ribu) orang, yang berhari-hari mengikuti-Nya, berada dalam situasi dan kondisi yang fisiknya lemah. Mereka berasal dari tempat yang dekat dan tempat jauh-jauh. Akan tetapi mereka suka mendengar pengajaran Tuhan Yesus sampai 3 (tiga) hari lamanya. Waktu 3 (tiga) hari itu bukanlah sebentar. Dapat Saudara bayangkan, bagaimana tekun, sabar dan penuh semangatnya orang banyak, ketika mereka berjumpa dan mendengar pengajaran Tuhan.

Berita tentang Yesus memberi makan 4000 (empat ribu) orang disaksikan oleh Markus dan Matius (Matius 15:32-39). Menurut kitab Injil Markus, bahwa dalam keadaan lapar dan lemah, tidak mungkin Tuhan menyuruh mereka pulang, sebab bisa rebah di jalan. Kitab Injil Matius pun menegaskan bahwa perkataan rebah di jalan artinya pingsan. Ia tidak mau membiarkan mereka menderita begitu rupa. Dengan demikian, maka tergeraklah hati-Nya oleh karena belas kasihan pada mereka yang lapar dan butuh makanan. Kata tergerak hati-Nya oleh sebab belas kasihan, patut digaris bawahi, Allah itu Kasih dan karena Kasih-Nya, Ia datang ke dalam dunia. Tuhan Yesus tergerak hati-Nya, sebab tidak mau melihat atau membiarkan kelaparan dan penderitaan terjadi di bumi ini. Sampai sekarang pun Tuhan tetap tergerak hati-Nya melihat penderitaan dan kelaparan yang terjadi dimana-mana. Akan tetapi, apakah umat-Nya peka dan prihatin atas keadaan yang demikian, lalu hatinya tergerak untuk melakukan langkah konkrit guna menjawab dan memenuhi kebutuhan mereka ?.

Orang percaya yang lemah dan menderita pun punya peluang yang sama seperti 4000 (empat ribu) orang itu, untuk dapat menghampiri dan memohon pertolongan-Nya. Kasih karunia dan kemurahan Tuhan pasti diberikan kepada kita yang sungguh-sungguh mengikuti dan percaya kepada-Nya.

Bahan Diskusi

* Ketika Saudara membaca perikop di atas, ada nilai rohani apa (bagaimana) yang Saudara peroleh ?.

* Mengikut Tuhan itu adalah dalam suka maupun duka, sehingga kita patut bersukacita senantiasa. Apa maknanya, jika kita hubungkan dengan bacaan di atas ?.

* Bagaimana cara Gereja atau Jemaat untuk membantu orang yang lemah dan menderita ?.

Sabda Guna Dharma-Krida untuk Hari Rabu, 11 Januari 2012

Bacaan Alkitab Utama:

Markus 8:1-3
1. Pada waktu itu ada pula orang banyak di situ yang besar jumlahnya, dan karena mereka tidak mempunyai makanan, Yesus memanggil murid-murid-Nya dan berkata:
2. Hati-Ku tergerak oleh belas kasihan kepada orang banyak ini. Sudah tiga hari mereka mengikuti Aku dan mereka tidak mempunyai makanan.
3. Dan jika mereka Kusuruh pulang ke rumahnya dengan lapar, mereka akan rebah di jalan, sebab ada yang datang dari jauh."

Bacaan Alkitab Lainnya:

Bacaan Alkitab Pararel:

Matius 15:32-39
32. Lalu Yesus memanggil murid-murid-Nya dan berkata: "Hati-Ku tergerak oleh belas kasihan kepada orang banyak itu. Sudah tiga hari mereka mengikuti Aku dan mereka tidak mempunyai makanan. Aku tidak mau menyuruh mereka pulang dengan lapar, nanti mereka pingsan di jalan."
33. Kata murid-murid-Nya kepada-Nya: "Bagaimana di tempat sunyi ini kita mendapat roti untuk mengenyangkan orang banyak yang begitu besar jumlahnya?"
34. Kata Yesus kepada mereka: "Berapa roti ada padamu?" "Tujuh," jawab mereka, "dan ada lagi beberapa ikan kecil."
35. Lalu Yesus menyuruh orang banyak itu duduk di tanah.
36. Sesudah itu Ia mengambil ketujuh roti dan ikan-ikan itu, mengucap syukur, memecah-mecahkannya dan memberikannya kepada murid-murid-Nya, lalu murid-murid-Nya memberikannya pula kepada orang banyak.
37. Dan mereka semuanya makan sampai kenyang. Kemudian orang mengumpulkan potongan-potongan roti yang sisa, tujuh bakul penuh.
38. Yang ikut makan ialah empat ribu laki-laki, tidak termasuk perempuan dan anak-anak.
39. Lalu Yesus menyuruh orang banyak itu pulang. Ia naik perahu dan bertolak ke daerah Magadan.

0 komentar:

Posting Komentar