Senin, 09 April 2012

Kebanggaan Berada Didalam Kristus

Pengantar
Ada banyak alasan mengapa seseorang merasa bangga didalam hidupnya. Misalnya karena ia berhasil meraih prestasi tertinggi dalam sekolah atau kariernya, atau karena diangkat menjadi salah seorang pemimpin di kantor, atau bisa juga karena terpilih menjadi salah seorang pelayan didalam jemaat.
Umumnya manusia lebih merasa bangga karena memiliki hal-hal lahiriah didalam hidupnya. Sangat jarang manusia berbangga karena ber-iman kepada Tuhan, juga jarang manusia berbangga karena menjadi pemberita firman Tuhan.

Telaah Perikop
Ayat 31-32,
Rasul Paulus menceritakan pengalamannya kepada jemaat di Korintus terkait perjuangannya untuk memberitakan Injil Kristus. Karena pemberitaan itu maka setiap hari ia berhadapan dengan maut. Ia ingin dibunuh oleh orang-orang yang membencinya. Meskipun demikian, ia tidak pernah mundur dan berhenti untuk memberitakan Injil. Karena ia juga ingin agar lebih banyak orang percaya dan ber-iman kepada Yesus Kristus.
Rasul Paulus juga menjelaskan bahwa ia berjuang melawan binatang buas (para lawannya) di Efesus bukan karena pertimbangan-pertimbangan manusia. Apa yang ia yakini dan lakukan dulu, yakni melakukan sesuatu berdasarkan pertimbangan manusia, telah ditinggalkan karena dianggapnya tidak berguna. Ia berani berjuang karena yakin bahwa Yesus Kristu telah dibangkitkan, dan semua orang yang percaya kepada-Nya juga akan dibangkitkan. Dengan kalimat lain, Paulus sangat yakin bahwa orang mati akan dibangkitkan.
Ayat 33-34,
Rasul Paulus mengingatkan jemaat agar mereka tetap dalam keyakinan yang benar bahwa orang mati akan dibangkitkan. Sebab Kristus telah mati dan juga telah dibangkitkan. Mereka juga mesti waspada karena para penyesat, khusus mereka yang menyangkal paham kebangkitan orang mati selalu hadir dan memakai berbagai cara untuk menyesatkan jemaat dari kebenaran tersebut. Jemaat harus melawan para penyesat tersebut dan tidak boleh bergaul dengan mereka. Sebab pergaulan yang buruk akan merusak kebiasaan yang baik.
Tuhan Yesus telah mati untuk menebus semua kesalahan dan dosa jemaat. Bahkan Ia telah bangkit untuk menyelamatkan jemaat dari hukuman dosa dan maut. Jemaat mesti menjaga keyakinan iman yang demikian, dan tidak memberi diri untuk disesatkan. Tetapi jika warga jemaat telah tersesat maka rasul Paulus menghimbau agar mereka segera sadar dan bertobat serta kembali ke jalan yang benar. Ia juga menegur para lawannya dan menyebut mereka sebagai orang-orang yang tidak mengenal Allah karena berusaha menyesatkan orang percaya dari jalan yang benar. Dengan mengatakan demikian, Paulus ingin agar para lawannya menjadi malu.

Refleksi
Mari berbangga karena berada dan bersatu didalam Kristus. Sebab Kristus telah mati dan telah dibangkitkan untuk keselamatan kita. Didalam Dia, kita juga turut dibangkitkan untuk mengalami hidup yang kekal.
Kebanggaan dalam Kristus akan memampukan kita melawan semua godaan yang bertujuan menggoyahkan iman dan pengharapan, terlebih bisa menyesatkan kita dari ajaran yang benar.

Pertanyaan Penuntun Diskusi
  1. Tantangan apakah yang sering kita hadapi sebagai orang percaya?.
  2. Mengapa kita harus berbangga memiliki persekutuan dengan Kristus, Tuhan dan Juruselamat kita?.
  3. Dalam proses pemilihan Diaken dan Penatua, orang yang bagaimanakah yang mesti kita pilih agar jemaat terpelihara imannya?
Sabda Guna Dharma-Krida untuk Hari Rabu, 11 April 2012

Bacaan Alkitab Utama:
1Korintus 15:31-34
  1. Saudara-saudara, tiap-tiap hari aku berhadapan dengan maut. Demi kebanggaanku akan kamu dalam Kristus Yesus, Tuhan kita, aku katakan, bahwa hal ini benar.
  2. Kalau hanya berdasarkan pertimbangan-pertimbangan manusia saja aku telah berjuang melawan binatang buas di Efesus, apakah gunanya hal itu bagiku? Jika orang mati tidak dibangkitkan, maka "marilah kita makan dan minum, sebab besok kita mati".
  3. Janganlah kamu sesat: Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik.
  4. Sadarlah kembali sebaik-baiknya dan jangan berbuat dosa lagi! Ada di antara kamu yang tidak mengenal Allah. Hal ini kukatakan, supaya kamu merasa malu.
Bacaan Alkitab Lainnya:
Bacaan Alkitab Pararel:
Post: 09 April 2012 15:30

0 komentar:

Posting Komentar