Senin, 02 April 2012

Bergumul Dan Berseru

Pendahuluan
Sebagai seorang nabi yang tulus, Yeremia merupakan penyambung lidah Allah yang jujur. Dengan sedih hati, dia harus menyampaikan perkataan Allah bahwa Yerusalem akan dihancurkan oleh kekeringan yang merusak segala tumbuhan dan ternak serta peperangan yang melahap nyawa orang muda maupun tua. Yerusalem akan ditinggalkan sunyi senyap tanpa ada yang memperhatikan (Yeremia 15:5-9). Akan tetapi, kejujuran Yeremia tersebut justru mendatangkan kemarahan dan kutukan dari penduduk Yehuda (Yeremia 15:10-11). Mereka beranggapan bahwa Yeremia telah mengusik ketenangan hidup mereka karena dia menubuatkan hal-hal yang tidak nyaman dan tidak enak didengar.

Pemahaman Teks
Ayat 10
berisi seruan yang penuh keputus-asaan, meski sudah berusaha melaksanakan tugas dengan baik sebagai hamba-Nya, yaitu bernubuat atas nama Tuhan justru membawa Yeremia mengalami kebencian dan penganiayaan. Digambarkan jika dia seorang penagih yang keras dan seorang yang tidak membayar hutangnya, maka kebencian dapat dipahami. Sebab orang-orang demikian menimbulkan perasaan pahit. Tetapi Yeremia tidak meminjam atau meminjamkan uang. Semua orang mengutuki Yeremia, inilah yang membuat Yeremia berkeinginan tidak pernah dilahirkan.
Ayat 11-12
merupakan lanjutan dari ungkapan Yeremia pada ayat 10 yang berputus-asa. Maksudnya, Yeremia mengatakan bahwa dia selalu membela bangsa Yehuda dan meskipun mereka sudah menjadi musuhnya tetapi dia masih mendoakan mereka. Tetapi tugasnya terlalu sulit, mematahkan kehendak mereka yang bersifat degil sama seperti mematahkan besi dan tembaga. Ungkapan ini kemudian diberi arti baru yaitu melawan tentara Babel adalah tidak mungkin sama seperti mematahkan besi juga tidak mungkin.
Ayat 13-14
menunjuk kepada rampasan negeri Yehuda oleh tentara Babel dan juga pembuangan di Babel sebagaimana yang diungkapkan juga dalam Yeremia 17:3-4.

Pemahaman Perikop
Dalam perikop "Pergumulan nabi Yeremia" (Yeremia 15:10-21) memberikan gambaran pada kita bagaimana tekanan yang begitu berat dialami Yeremia, membuatnya bergumul dihadapan Allah untuk mendapat pertolongan. Ketakutan dan kegelisahan sangat menghantuinya sehingga dia mempertanyakan misi yang Allah berikan, bahkan mempertanyakan kesetiaan Allah itu sendiri. Dalam kekecewaannya terhadap Allah, apakah membuat Allah marah?. Dalam ayat selanjutnya Tuhan sendiri tidak marah karena Yeremia bergumul dengan hati yang jujur dan tulus dihadapan-Nya.

Sesungguhnya Yeremia sudah berusaha melakukan tugas pelayanan dengan sebaik-baiknya, dan rela meninggalkan kesenangan-kesenangan demi tugas itu. Disamping itu, Tuhan memberi kesan akan selalu menyertai dia dalam menjalankan tugasnya. Namun yang terjadi ialah, ia selalu menemui kegagalan dalam menjalankan tugasnya. Orang tidak percaya kepada perkataannya. Bahkan ia selalu dikutuk dan diserang oleh bangsanya baik secara fisik maupun batin. Disinilah ia merasa seolah-olah Tuhan meninggalkan dia. Dan menurut dia, itu tidak adil.

Refleksi
Dalam masa praPaskha dan menyambut Jumat Agung, kita menghayati keberadaan kita sebagai orang percaya dan pelayan-pelayan Tuhan, mungkin kita sudah berusaha melakukan tugas pelayanan dengan sebaik-baiknya, tetapi ternyata respon atau sambutan orang sangat tidak sesuai. Sepertinya tidak ada satupun yang berterima-kasih, apalagi yang menghargai. Malah sebaliknya kita menerima omelan, sungutan, kecaman, mungkin juga fitnah dan makian. Itulah yang dialami Yesus juga dalam pelayanan-Nya, hinaan dan penganiayaan yang luar biasa menyakitkan. Karena itu memang bisa dipahami pada tingkat tertentu orang sudah tidak tahan lagi, karena daya tahan manusia itu selalu ada batasnya. Inilah bagian pergumulan yang dapat kita ungkapkan dengan jujur dan tulus dihadapan Tuhan. Dan Tuhan lebih suka orang yang didalam doanya berkata-kata keras kepada-Nya, tetapi dari hati yang jujur dan tulus ketimbang ada orang yang didalam doanya memuji-muji Tuhan dengan kata-kata selangit, tetapi dengan tingkah-lakunya ia memaki-maki dan menjatuhkan nama Tuhan.

Bahan Diskusi
  1. Dalam kehidupan sebagai orang percaya dan pelayan Tuhan, hal-hal apa saja yang menyakitkan serta menimbulkan penderitaan dalam menjalani kehidupan dan tugas tanggung-jawab pelayanan?.
  2. Apa yang dapat kita lakukan manakala menghadapi kenyataan yang pahit dan menyakitkan meski sudah berusaha melaksanakan tugas pelayanan dengan baik?.
  3. Apa yang menjadi prinsip dalam kehidupan sebagai gereja dalam menghadapi tantangan dan penderitaan?.
Sabda Guna Dharma-Krida untuk Hari Rabu, 04 April 2012

Bacaan Alkitab Utama:
Yeremia 15:10-14
  1. Celaka aku, ya ibuku, bahwa engkau melahirkan aku, seorang yang menjadi buah perbantahan dan buah percederaan bagi seluruh negeri. Aku bukan orang yang menghutangkan ataupun orang yang menghutang kepada siapapun, tetapi mereka semuanya mengutuki aku.
  2. Sungguh, ya TUHAN, aku telah melayani Engkau dengan sebaik-baiknya, dan telah membela musuh di depan-Mu pada masa kecelakaannya dan kesesakannya!
  3. Dapatkah orang mematahkan besi, besi dari utara dan tembaga?
  4. Harta kekayaanmu dan barang-barang perbendaharaanmu akan Kuberikan dirampas sebagai ganjaran atas segala dosamu di segenap daerahmu.
  5. Aku akan membuat engkau menjadi budak musuhmu di negeri yang tidak kaukenal, sebab dalam murka-Ku telah mencetus api yang akan menyala atasmu."
  6. Engkau mengetahuinya; ya TUHAN, ingatlah aku dan perhatikanlah aku, lakukanlah pembalasan untukku terhadap orang-orang yang mengejar aku. Janganlah membiarkan aku diambil, karena panjang sabar-Mu, ketahuilah bagaimana aku menanggung celaan oleh karena Engkau!
  7. Apabila aku bertemu dengan perkataan-perkataan-Mu, maka aku menikmatinya; firman-Mu itu menjadi kegirangan bagiku, dan menjadi kesukaan hatiku, sebab nama-Mu telah diserukan atasku, ya TUHAN, Allah semesta alam.
  8. Tidak pernah aku duduk beria-ria dalam pertemuan orang-orang yang bersenda gurau; karena tekanan tangan-Mu aku duduk sendirian, sebab Engkau telah memenuhi aku dengan geram.
  9. Mengapakah penderitaanku tidak berkesudahan, dan lukaku sangat payah, sukar disembuhkan? Sungguh, Engkau seperti sungai yang curang bagiku, air yang tidak dapat dipercayai.
  10. Karena itu beginilah jawab TUHAN: "Jika engkau mau kembali, Aku akan mengembalikan engkau menjadi pelayan di hadapan-Ku, dan jika engkau mengucapkan apa yang berharga dan tidak hina, maka engkau akan menjadi penyambung lidah bagi-Ku. Biarpun mereka akan kembali kepadamu, namun engkau tidak perlu kembali kepada mereka.
  11. Terhadap bangsa ini Aku akan membuat engkau sebagai tembok berkubu dari tembaga; mereka akan memerangi engkau, tetapi tidak akan mengalahkan engkau, sebab Aku menyertai engkau untuk menyelamatkan dan melepaskan engkau, demikianlah firman TUHAN.
  12. Aku akan melepaskan engkau dari tangan orang-orang jahat dan membebaskan engkau dari genggaman orang-orang lalim."
Bacaan Alkitab Lainnya:
Yeremia 15:5-9
  1. Siapakah yang akan merasa kasihan terhadap engkau, hai Yerusalem, dan siapakah yang akan turut berdukacita dengan engkau? Siapakah yang akan singgah untuk menanyakan perihal kesehatanmu?
  2. Engkau sendiri telah menolak Aku, demikianlah firman TUHAN, telah pergi meninggalkan Aku. Maka Aku mengacungkan tangan-Ku dan membinasakan engkau; Aku sudah jemu untuk merasa sesal.
  3. Aku menampi mereka dengan tampi di kota-kota negeri; Aku membuat umat-Ku kehilangan anak dan membinasakan mereka, karena mereka tidak berbalik dari tingkah langkah mereka.
  4. Janda-janda di antara mereka Kubuat lebih besar jumlahnya dari pada pasir laut. Aku mendatangkan ke atas ibu dan teruna suatu pembinasa pada tengah hari. Dengan tiba-tiba Aku menurunkan ke atas mereka kegelisahan dan kekejutan.
  5. Maka meranalah perempuan yang sudah tujuh kali melahirkan, nafasnya mengap-mengap, baginya matahari sudah terbenam selagi hari siang, ia menjadi malu dan tersipu-sipu. Sisa mereka akan Kuserahkan kepada pedang di depan musuh-musuh mereka, demikianlah firman TUHAN."
Yeremia 17:3-4
  1. yakni pegunungan di padang. --Harta kekayaanmu dan segala barang perbendaharaanmu akan Kuberikan dirampas sebagai ganjaran atas dosamu di segenap daerahmu.
  2. Engkau terpaksa lepas tangan dari milik pusakamu yang telah Kuberikan kepadamu, dan Aku akan membuat engkau menjadi budak musuhmu di negeri yang tidak kaukenal, sebab dalam murka-Ku api telah mencetus yang akan menyala untuk selama-lamanya."
Bacaan Alkitab Pararel:

Post: 02 April 2012 15:55

1 komentar:

  1. The tie is simply gained when the Player and Banker have the identical variety of points on the end of the game. Clearly, it's the most challenging bet out of all but additionally the best paid one. The complete amount of bets put on both the Player and Banker are 블랙잭 refunded.

    BalasHapus