Senin, 28 November 2011

Keselamatan Untuk Kita Pribadi

Catatan Latar Belakang

Nama Yesaya berarti "Tuhan Menyelamatkan". Sang Nabi tinggal di Yerusalem, didaerah Yehuda dan bekerja sekitar tahun 740 - 701 S.M. Tentang hidupnya kita tidak punya banyak data.
Kitab Nabi Yesaya mencakup suatu jangka waktu yang cukup panjang, sebab menyangkut masa pemerintahan empat orang raja (Yesaya 1:1). Kalau dihitung tahunnya sekitar 783 - 687 S.M. Kitab nabi Yesaya tidak ditulis oleh seorang saja. Tetapi juga oleh orang lain yang menulis dalam semangat sang nabi dan mengatas-namakan sang Nabi. Ini merupakan hal yang sangat biasa pada masa itu.
Dari sejarah umum, kita punya sedikit data tentang peta politik yang melatar-belakangi kitab nabi Yesaya. Israel masa itu terbagi dua bagian, masing-masing Israel Utara dan Israel Selatan. Perpecahan ini terjadi sepeninggal Raja Salomo, Israel Utara biasa disebut Israel, sementara Israel Selatan biasanya disebut Yehuda.
Pasukan Asyur merebut Aram pada 742 S.M dan mengancam Israel. Yehuda yang diselatan masih belum terancam. Tahun 733 S.M raja Aram dan raja Israel menyerang Yehuda, dan memaksa Ahaz raja Yehuda untuk bergabung bersama mereka untuk mengalahkan Asyur. Namun Ahaz membuat perjanjian dengan raja Asyur. Nabi Yesaya memperingatkan Ahaz untuk tidak membuat perjanjian seperti itu. Namun Ahaz mengabaikan peringatan Nabi. Yang terjadi kemudian adalah Asyur merebut Israel pada 721 S.M dan Yehuda menjadi sasaran empuk berikut. Tahun 710 S.M Sanherib raja Asyur mengancam akan merebut Yerusalem. Tapi raja Hizkia tetap setia pada Tuhan dan Tuhan meluputkan Yerusalem dari Sanherib. Kemudian beberapa utusan dari Babel mengunjungi Hizkia. Hizkia menunjukkan kepada mereka seluruh kekayaannya. Yesaya menegur Hizkia dan mengatakan bahwa kelak Babel akan merebut Yerusalem dan membawa semua barang berharga dari Istana dan Bait Allah serta banyak orang Israel ke pembuangan. Apa yang dikatakan oleh sang Nabi ini menjadi kenyataan sekitar 100 (seratus) tahun kemudian. Kelompok terakhir yang dibawa ke pembuangan Babel terjadi pada tahun 586 S.M. Tahun 539 S.M. Koresh raja Persia mengalahkan Babel. Tahun 538 S.M. Koresh secara resmi memperbolehkan Israel yang di pembuangan pulang. Umat kembali membangun Bait Allah dan pembangunan itu selesai pada 515 S.M.
Kitab Nabi Yesaya mencakup seluruh proses ini. Karena itu kitab Nabi Yesaya bisa dibagi dalam 3(tiga) bagian besar.
Bagian Pertama Sebelum Pembuangan (Yesaya 1:1 - 39:8).
Bagian Kedua Kabar Baik bagi Umat di Pembuangan (Yesaya 40:1 - 55:13).
Bagian Ketiga Peringatan dan Janji untuk Umat Allah yang baru setelah pembuangan (Yesaya 56:1 - 66:24).
Dengan melihat pembagian ini, perikop kita masuk dalam bagian pertama, sebelum pembuangan.

Catatan Kritis

Ditilik dari catatan historis, 2(dua) ayat ini lebih menunjuk pada semacam 'Penyelesaian' cerita pembuangan Israel ke Babel. Ditilik dari sudut ini kita lalu menyadari bahwa terlepas dari semua kekurangan dan dosa umat Tuhan, namun Tuhan selalu mempunyai rencana yang baik bagi anak-anak-Nya. Rancangan Tuhan itu menunjukkan kesetiaan Tuhan. Yang sekalipun menghukum, tetapi sesungguhnya tidak pernah berhenti mengasihi umat-Nya. Maka hukuman pun merupakan cara Tuhan menunjukkan kasih dan perhatian terhadap umat-Nya. Ketika bicara tentang kasih dan perhatian Tuhan, maka hal itu dilakukan Tuhan secara utuh. Artinya, secara umum terhadap persekutuan, sekaligus secara khusus terhadap pribadi demi pribadi yang ada dalam persekutuan itu.
Ada dua peristiwa 'Pengumpulan' oleh Tuhan menurut perikop kita. Yang Pertama dilakukan oleh Tuhan sendiri. Tuhan yang akan 'Mengirik' dan mengumpulkan satu demi satu.
Bahwa Tuhan 'Mengirik' mau menunjukkan bahwa Tuhan memperhatikan satu demi satu, sebagaimana tindakan pengirikan pada saat menuai. Itu tidak hanya berarti bahwa Tuhan mengumpulkan satu demi satu, tetapi sekaligus berarti Tuhan tidak akan meninggalkan seorangpun anak-Nya dalam cengkraman kuasa-kuasa dunia ini. Dengan demikian perhatian Tuhan tidak hanya umum, akan tetapi juga sangat khusus bagi setiap anak-anak-Nya.
Bahwa sangkakala besar akan ditiup menunjukkan sebuah proses pengumpulan umum yang menyeluruh. Dalam proses yang seperti ini mereka yang dipandang hilang dan terbuang dikumpulkan seluruhnya. Dengan demikian perhatian Tuhan bukan hanya bagi yang khusus, tapi bagi umat secara keseluruhan juga.
Kesetiaan dan perhatian Tuhan terhadap umat jadinya merupakan kesetiaan dan perhatian yang mencakup umat secara utuh, baik pribadi demi pribadi, maupun persekutuan. Demikianlah keselamatan dalam Kristus harus ditanggapi. Karya Kristus menghadirkan persekutuan yang bernama Gereja, akan tetapi jangan pernah dilupakan bahwa karya Kristus juga Ia lakukan bagi setiap kita, pribadi demi pribadi.

Untuk Di Renungkan
1. Bagaimana tanggapan kita tentang kesetiaan Tuhan bagi persekutuan, dalam suatu masyarakat dimana kebebasan anak-anak Tuhan untuk beribadah mengalami kendala?

2. Bagaimana tanggapan kita tentang kesetiaan Tuhan bagi pribadi dalam satu masyarakat dimana pribadi anak-anak Tuhan sering mengalami kesulitan justru karena iman mereka?

3. Apa saran Anda bagi Gereja kita untuk membuat pribadi maupun persekutuan tetap tegar ditengah tantangan masyarakat?

Sabda Guna Dharma-Krida untuk Hari Rabu, 30 Nopember 2011

Bacaan Alkitab Utama:
Yesaya 27:12-13
12. Maka pada waktu itu TUHAN akan mengirik mulai dari sungai Efrat sampai sungai Mesir, dan kamu ini akan dikumpulkan satu demi satu, hai orang Israel!
13. Pada waktu itu sangkakala besar akan ditiup, dan akan datang mereka yang hilang di tanah Asyur serta mereka yang terbuang ke tanah Mesir untuk sujud menyembah kepada TUHAN di gunung yang kudus, di Yerusalem.

Bacaan Alkitab Lainnya:
Yesaya 1:1
Penglihatan yang telah dilihat Yesaya bin Amos tentang Yehuda dan Yerusalem dalam zaman Uzia, Yotam, Ahas dan Hizkia, raja-raja Yehuda.

0 komentar:

Posting Komentar